Harga Emas Turun Ke Posisi Rp917 Ribu Per Gram

JAKARTA - Harga jual emas PT Antam (Persero) Tbk berada di posisi Rp917 ribu per gram pada Rabu (6/10). Harga emas tercatat turun Rp5.000 dari sebelumnya Rp922 ribu per gram pada Selasa (5/10).
Sementara harga pembelian kembali (buyback) turun Rp5.000 per gram dari Rp810 ribu menjadi Rp805 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp508 ribu, 2 gram Rp1,77 juta, 3 gram Rp2,63 juta, 5 gram Rp4,36 juta, 10 gram Rp8,66 juta, 25 gram Rp21,53 juta, dan 50 gram Rp42,99 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp85,91 juta, 250 gram Rp214,51 juta, 500 gram Rp428,82 juta, dan 1 kilogram Rp857,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX terkoreksi 0,13 persen menjadi US$1.758,6 per troy ons. Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot yang melemah 0,19 persen ke US$1.756,76 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra mengatakan harga emas sedang berkonsolidasi hari ini. Hal ini lantaran investor masih menunggu kejelasan mengenai kebijakan tapering oleh The Fed dan risiko perlambatan ekonomi global.

"(Berkonsolidasi artinya) bergerak naik turun tapi tidak dalam tren tertentu," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, harga emas juga dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS. Biasanya, jika yield menguat, maka harga emas akan melemah.

Namun, pergerakan harga emas akan bergantung dengan kebijakan The Fed ke depannya. Sebab, tapering akan mendorong penguatan dolar AS.

Ketika dolar AS menguat, maka harga emas otomatis akan turun. Begitu sebaliknya, jika dolar AS melemah, harga emas akan langsung menguat.

"Hari ini, harga emas mungkin masih mencoba menguji level support di kisaran US$1.740 per troy ons dengan potensi ke kisaran US$1.720 per try ons, sementara potensi resistance US$1.770 per troy ons," tutup Ariston.