PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau masih berlanjut. Pagi ini tercatat ada delapan hotspot atau titik panas terdeteksi di Riau.
Analis BMKG Stasiun Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sanya G, mengatakan titik-titik panas dengan tingkat kepercayaan sedang, di atas 30 persen, tersebar di tiga kabupaten di Riau. Titik-titik panas tampak pada citra satelit pada Jumat pukul 06.00 WIB.
"Titik panas di Riau ada delapan titik, terbanyak di Kepulauan Meranti 4 titik, Indragiri Hilir 3 titik, dan Bengkalis 1 titik," kata Sanya saat dimintai konfirmasi, Jumat (5/3/2021).
Sementara itu, untuk tingkat kepercayaan tinggi atau di atas 80 persen, terdeteksi dua titik berada di Kepulauan Meranti. Lokasi ini merupakan kawasan lahan gambut di Putri Punyu.
"Kepercayaan tinggi di atas 80 persen ada di Kepulauan Meranti, tepatnya di Putri Punyu berdasarkan pantauan satelit Aqua," katanya.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di beberapa daerah di Riau. Bahkan lahan terbakar juga terjadi di kawasan cagar biosfer Giam Siak Kecil (GSK) Bengkalis.
Menurut Balai Besar KSDA Riau, diperkirakan ada ratusan hektare lahan terbakar di GSK. Beruntung, lahan terbakar sudah bisa dipadamkan setelah 11 hari petugas di lapangan berjibaku.
"Total keseluruhan belum dihitung berapa luas yang terbakar. Perkiraan kasar kami lebih-dari 100 ha," ujar Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono, Rabu (3/3/2021).