Kanal

Disperindag Pekanbaru Imbau Waspadai Produk Kedaluwarsa Jelang Natal dan Tahun Baru

PEKANBARU, acuannews.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengimbau agar masyarakat mewaspadai munculnya produk makanan tiruan di pasaran. Mereka juga mesti mewaspadai beredarnya produk kedaluwarsa jelang momen natal dan tahun baru 2024.

 

Tim gabungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru bersama tim Balai Besar POM di Pekanbaru mendapati makanan kedaluwarsa saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak. Mereka juga mendapati produk makanan tiruan di swalayan tersebut.

 

"Kita langsung memberi peringatan kepada pengelola swalayan, agar menarik produk itu dari rak jualan," terang Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin.

 

Dirinya menjelaskan bahwa tim gabungan awalnya datang ke swalayan itu karena mendapat informasi terkait peredaran produk makanan tiruan. Tim memang mendapati sejumlah produk makanan tiruan di swalayan itu.

 

Produk tersebut di antaranya ikan kaleng hingga produk coklat kemasan. Mereka langsung mengamankan produk tersebut serta menelusuri distributornya.

 

Ada juga produk tiruan lainnya yakni minuman cokelat bubuk. Seluruh produk makanan dan minuman tirun itu langsung diamankan anggota tim gabungan.

 

"Jadi kita amankan, kita telusuri distributor ikan kalengan dan coklat itu," paparnya.

 

Petugas juga menemukan adanya produk kedaluwarsa yang masih terpajang di rak jualan. Ia mengingatkan agar pengelola bisa menarik produk kedaluwarsa dari rak jualan agar tidak dibeli konsumen.

 

Tim gabungan memberi peringatan kepada pengelola agar tidak menjual produk tiruan maupun produk kedaluwarsa. Ia juga tidak segan memberi sanksi kepada pengelola apabila masih menjual produk kedaluwarsa.

 

Masyarakat pun diimbau untuk tidak tergiur barang diskon murah jelang Natal dan tahun baru. Mereka harus memeriksa terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa di produk itu sebelum membelinya.

 

"Kalau ada barang diskon, cek dulu tanggalnya kedaluwarsa nya supaya tidak dikonsumsi. Cek dulu," ungkapnya. (Kominfo7/RD2)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER