Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berada di Posisi Rp14.427 Per Dolar AS

Rabu, 17 Maret 2021

Foto : Ilustrasi.

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.427 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (17/3) sore. Mata uang Garuda melemah 0,12 persen jika dibandingkan perdagangan Selasa (16/3) sore di level Rp14.410 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.459 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya, yakni Rp14.424 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,12 persen, dolar Singapura melemah 0,10 persen, dolar Taiwan melemah 0,10 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,03 persen.

Kemudian, peso Filipina melemah 0,17 persen, rupee India melemah 0,06 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen dan bath Thailand melemah 0,12 persen. Hanya yuan China yang terpantau menguat 0,05 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,20 persen, dolarKanada melemah 0,11 persen dan franc Swiss melemah 0,05 persen. Hanya dolar Australia yang menguat 0,19 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar masih mencermati pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) yang berlangsung pada 16-17 Maret waktu setempat.

The Fed diharapkan dapat mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi di tahun ini mengingat kampanye vaksinasi covid-19 semakin cepat dan paket bantuan tambahan senilai US$1,9 triliun mulai disalurkan ke rumah tangga.

"Pertanyaan yang lebih besar bagi pelaku pasar adalah apakah The Fed akan memberi sinyal adanya kecenderungan untuk mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2023,lebih awal dari yang dikatakan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, The Fed kemungkinan akan merevisi proyeksi ekonominya. Tetapi masih akan menahan kenaikan suku bunga acuan. Sentimen ini membuat indeks dolar tetap menguat dan mata uang negara lain melemah.

Sementara dari dalam negeri, pelemahan rupiah diperparah dengan kekhawatiran pemerintah terhadap ancaman ekonomi di masa depan yang bukan hanya buruk bagi Indonesia, tapi juga dunia.

Kekhawatiran ini kemudian diketahui berdasarkan Laporan World Economic Forum (WEF) bertajuk The Global Risk Report 2021 tentang bagaimana banyak negara dihadapkan pada konsekuensi atas kebijakan yang diambil ketika menghadapi pandemi.

"Berbagai risiko diidentifikasi dengan adanya kebijakan countercyclical seluruh negara di dunia. Ke depan kita melihat berbagai risiko asset bubbles, price instability, commodity shocks and debt crises dan risiko geopolitik," ucapnya.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak di rentang Rp14.400-14.450 per dolar AS.