PEKANBARU - Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah di Musala Diskominfotik Provinsi Riau, Jumat (12/03/21).
Kepala Diskominfotik Riau, Chairul Riski menyampaikan dalam rangka memperingati Isra Mikraj 1442 Hijriah sekaligus agenda majelis kajian ilmu di lingkungan Diskominfotik Riau.
"Pengajian rutin ini sudah termasuk keempat kali, termasuk hari ini. Semoga (majelis kajian ilmu agama, red) ini berkelanjutan terus minimal sebulan sekali," katanya.
Ia juga menuturkan bahwa pelaksanaan isra mikraj ini telah sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Protokol kesehatan (prokes) ini sebagai salah satu upaya memutuskan penyebaran Covid-19 khususnya di Provinsi Riau.
"Kita maklumi hingga saat ini Covid-19 belum berakhir apalagi sekarang sudah ada virus baru virus Corona B-117 dan juga muncul N439K," ujar Riski.
Untuk itu, Riski mengajak kepada seluruh pegawai di lingkungan Diskominfotik Provinsi Riau terus menerapkan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) khususnya di lingkungan Diskominfotik Provinsi Riau untuk tidak keluar kota karena peringatan hari Isra Mikraj dan Hari Raya Nyepi yang berdekatan.
Peringatan isra mikraj di lingkungan Diskominfotik Provinsi Riau tersebut juga menyajikan ceramah agama yang disampaikan oleh penceramah agama ustaz Yurnalis. Dalam tausiyahnya, ia menyampaikan bahwa setiap hari peringatan-peringatan islam itu berbagai upaya umat muslim untuk berintrospeksi diri.
"Seperti di bulan Ramadhan adanya Nuzulul Quran muhasabah kita sudah sejauh mana kedekatan kita dengan Al Quran," ujar Yurnalis.
Ia juga menambahkan pada bulan Rajab ini ada peringatan isra mikraj berkaitan dengan sejauh apa upaya sebagai umat muslim memelihara serta menjaga salat.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan salat itu diantaranya pertama, ada yang salat namun berdosa yaitu salat di ujung-ujung waktu.
Kedua, salat tapi dihisab yaitu salat namun orang yang mengerjakannya tidak paham dengan yang dikerjakannya. Ketiga, salat tapi menghapus dosa-dosanya yaitu seseorang muslim mengerjakan salat tepat waktu, bacaannya pas namun perilakunya tidak baik.
Keempat, yaitu salat namun memberikan manfaat yaitu salat yang dikerjakan di awal waktu, wudunya sempurna, rukuk dan sujud juga sempurna, serta salatnya khusyuk.
"Semoga kita termasuk kategori yang keempat ini, kita salat juga dapat memberikan manfaat," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kategori salat yang terakhir yaitu seorang muslim itu salat yang salatnya, ia merasa diperhatikan oleh Allah.
Turut hadir dalam isra mikraj tersebut pejabat eselon tiga dan eselon empat serta ASN dan THL di lingkungan Diskominfotik Provinsi Riau.