PEKANBARU - Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Jhon Armedi Pinem mengatakan bahwa pemerintah Provisi Riau pada tahun ini akan menerapkan transaksi non tunai dan transaksi tersebut sudah menjadi program provinsi.
"Ini sudah menjadi Program provinsi, kalau tahun sebelumnya masih ada cash, maka tahun ini transaksi non tunai akan kita terapkan," kata Jhon Armedi Pinem di Ruang Rapat Besar Coordination and Teamwork Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Selasa (23/2/2021).
Jhon Armedi Pinem mengungkapkan, pemerintah ingin mendorong inklusi ekonomi melalui inklusi keuangan, dan inklusi ekonomi adalah cara pemerintah dan berbagai instansi terkait untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menyeluruh dari golongan besar sampai golongan kecil.
"Itikad baik dengan penerapan transaksi non tunai yang akan diterapkan tahun ini semoga dapat menghindari penyelewengan di lingkungan birokrasi dapat terus dijalankan dan ditingkatkan supaya semakin baik untuk kemajuan bersama terutama Provinsi Riau," ucapnya.
Dijelaskannya, implementasi transaksi non tunai disetiap daerah berbeda-beda, baik kendala maupun penerapannya, sistem transaksi non tunai dianggap lebih praktis, efisien, mudah, bahkan dapat mendukung perekonomian melalui peningkatan kecepatan peredaran uang.
"Adapun penerapan sistem non tunai ini merupakan salah satu bentuk untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien serta mendorong perekonomian di Riau," pungkasnya.