Foto Ilustrasi
PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru sudah mengajukan sekolah-sekolah SD dan juga SMP yang siap memulai pembelajaran tatap muka kepada walikota. Tentunya sekolah yang diajukan oleh Disdik ini adalah sekolah yang sudah memenuhi SOP pembelajaran tatap muka di masa pandemi.
Jika hari Jumat pekan ini disetujui oleh walikota, maka pada hari Senin pekan depan para siswa sudah bisa memulai belajar kembali di sekolah.
Menanggapi hal ini Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Yasser Hamidy mengatakan secepatnya Komisi III akan memanggil Disdik Pekanbaru. Pemanggilan ini sendiri guna melakukan kordinasi dan evaluasi terkait kesiapan Disdik dan juga sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.
"Sebelum memanggil Disdik tentu Komisi III akan melakukan rapat internal terlebih dahulu. Selain itu nanti seiringnya pembelajaran tatap muka akan kita pantau dan evaluasi juga," cakap Yasser, Rabu (3/2/2021).
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sejatinya mendukung pembelajaran tatap muka, hanya saja pihak sekolah harus menerapkan SOP protokol kesehatan selama proses pembelajaran berjalan.
"Tinggal nanti bagaimana pihak sekolah harus tetap melakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan, yang penting protokol kesehatan harus ketat dijalankan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, sekolah yang diajukan sudah memenuhi syarat atau Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Kita sudah ajukan kepada Walikota Pekanbaru, kepada Satgas Covid-19, sekolah-sekolah yang sudah memenuhi SOP untuk memulai tatap muka. Kalau misalnya, Jumat ini sudah disetujui, sekolah itu sudah bisa melakukan tatap muka pada Senin depan," kata Ismardi Ilyas, Rabu (3/2/2021).
Ismardi menjelaskan, pembelajaran tatap muka ini adalah uji coba. Penyelenggaraannya dimulai secara bertahap dan dengan pengawasan dari berbagai pihak.
"Karena masih uji coba, kita gelar di sekolah negeri dulu, kita pastikan langsung kesiapan sekolah itu, protokol kesehatannya. Untuk sekolah swasta, menunggu lebih dulu," jelasnya.
Pembelajaran tatap muka ini hanya akan diikuti oleh siswa di tingkat kelas 6 SD dan kelas 9 SMP. Siswa di jenjang terakhir tersebut diprioritaskan karena akan segera mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).
"Mudah-mudahan segera diputuskan, nanti sekolah yang bisa menyelenggarakan akan kita kabari lagi," jelasnya.