PEKANBARU, ACUANNEWS.COM - Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar sangat bersyukur mendapat kabar baik Provinsi Riau masih menduduki peringkat ke-1 sebagai provinsi dengan Nilai Tukar Petani (NTP) tertinggi Tahun 2021 di Sumatera.
Disampaikan Gubri Syamsuar, Hal ini merupakan prestasi ke dua yang di raih Pemprov Riau. Dimana sebelumnya Riau juga berhasil menduduki peringkat 4 secara nasional untuk realisasi Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Riau pada 2020.
"Semoga hasil positif ini dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan meski dalam situasi sulit pandemi Covid-19," kata Gubri, Rabu (3/2).
Gubri menyampaikan, hal ini juga bisa membantu pemulihan perekonomian masyarakat yang saat ini terdampak musibah Pandemi Covid-19. Terutama masyarakat yang ada di pedesaan atau tingkat pertanian.
Begitu juga dengan tingkat investasi serta penanaman modal di Riau bisa terus meningkat yang kedepannya juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pembangunan daerah.
"Semoga masyarakat Riau tetap sehat dan terus jaga kesehatan serta terus disiplin protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Riau, Nilai Tukar Petani (NTP) di Riau pada Januari 2021 adalah 132,92 atau naik sebesar 1,98 persen dibanding NTP Desember 2020 yaitu 130,34.
Hal ini disebabkan harga barang atau produk pertanian yang dihasilkan oleh rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 2,49 persen relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,49 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin, Rabu (3/2),
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"NTP di Riau pada Januari 2021 adalah 132,92 atau naik sebesar 1,98 persen. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani," katanya.
Sementara itu, indeks harga konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar untuk keperluan produksi naik sebesar 0,16 persen.
Untuk kenaikan NTP di Riau pada bulan Januari 2021 sendiri terjadi pada tiga subsektor penyusun NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi pada subsektor Hortikultura yaitu sebesar 2,42 persen, lalu diikuti oleh subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dengan kenaikan sebesar 2,21 persen.
Kemudian diikuti kenaikan subsektor Peternakan sebesar 1,13 persen. Sebaliknya dua subsektor lainnya mengalami penurunan NTP yaitu subsektor Tanaman Pangan dan subsektor Perikanan masing-masing turun sebesar -1,13 persen dan -0,13 persen.
"Pada Januari 2021, tujuh provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP. Bangka Belitung menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi yaitu sebesar 2,42 persen. Dibandingkan NTP provinsi lainnya yang ada di Sumatera, Riau menduduki peringkat ke-1 sebagai provinsi dengan NTP tertinggi," ujarnya. (MC Riau)