Foto : Ilustrasi.
PEKANBARU - Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang tunai di Riau periode Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1442 H mencapai Rp4,5 triliun atau meningkat 29,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,48 triliun.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau, Decymus mengatakan, bahwa proyeksi kenaikan kebutuhan uang kartal ini telah memperhatikan asumsi besaran ekonomi makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Selain itu juga mempertimbangkan data historis outflow, kebijakan pemerintah, dan kondisi terkait penyebaran pandemi COVID-19.
"Untuk menjaga ketersediaan uang tunai dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), Bank Indonesia melakukan manajemen stok dengan menerima pengiriman tambahan kas dari Kantor Pusat Bank Indonesia sebelum Ramadan 1422 H dan melakukan koordinasi dengan perbankan untuk memastikan kebutuhan uang tunai tersedia dalam jumlah yang cukup, pecahan sesuai kebutuhan dan kualitas yang layak edar," ujar Decymus, Jumat (16/4/2021).
Ia mengatakan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas akan kebutuhan uang tunai, Bank Indonesia berkerja sama dengan perbankan dalam melayani penukaran uang yang tersebar di 77 jaringan kantor bank wilayah kerja Provinsi Riau.
"Bank Indonesia juga berupaya memberikan layanan optimal dengan mendistribusikan uang tunai melalui 3 titik Kas Titipan yang berada di Selat Panjang, Pasir Pengaraian dan Rengat serta layanan penukaran terbatas melalui kas keliling wholesale di Bagan Siapi-api, Tembilahan, Bengkalis, dan Dumai. Semua kegiatan ini dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat," Decymus menjelaskan.
Lebih lanjut Decymus menyebutkan, Bank Indonesia juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) melalui penukaran di jaringan kantor bank. UPK yang diterbitkan setiap 25 tahun sekali ini dapat digunakan untuk bertransaksi (berbelanja), berbagi THR saat lebaran, media mengenalkan kebudayaan, dan disimpan sebagai koleksi.
"Bank Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mengenali ciri keaslian uang Rupiah dan merawat uang Rupiah sebagai bentuk Cinta Rupiah, menjaga Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan dan identitas negara sebagai bentuk Bangga Rupiah, dan mengenali fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebgai bentuk Paham Rupiah," tukasnya.