Sumber Foto : Google.
ACUANNEWS.COM - Kekhawatiran akan pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, wisatawan dari luar Jepang yang hendak menonton Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2021 akan dilarang datang ke sana.
Melansir Al Jazeera, Sabtu (20/3/2021), pengumuman tersebut diumumkan oleh para penyelenggara setelah pertemuan daring antara Komite Internasional Olimpiade (IOC), Pemerintah Jepang, Komite Internasional Paralimpik (IPC), dan penyelenggara lokal.
“Untuk memberi kejelasan kepada para pemegang tiket yang tinggal di luar negeri, dan memungkinkan mereka untuk menyesuaikan rencana perjalanan pada tahap ini, dari pihak Jepang telah memutuskan bahwa mereka tidak bisa masuk ke Jepang pada saat Olimpiade dan Paralimpiade,” kata pihak penyelenggara lewat sebuah pernyataan, mengutip Al Jazeera.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pihak IOC dan IPC sepenuhnya menghargai dan menerima kesimpulan tersebut.
Ditunda setahun
Sebelumnya, Olimpiade Tokyo 2020 ditunda tahun lalu menjadi tahun ini akibat pandemi Covid-19. Jepang telah mencatat sekitar 8.800 kematian akibat virus tersebut, dan telah mengontrol virus lebih baik dari banyak negara.
Sekitar satu juta tiket dilaporkan telah dijual kepada para penggemar dari luar Jepang sementara 4,45 juta tiket dijual kepada penduduk Negeri Sakura.
“Kami dapat menunggu hingga saat terakhir untuk memutuskan, kecuali penonton,” kata Presiden panitia penyelenggara, Seiko Hashimoto.
“Mereka harus memastikan akomodasi dan penerbangan, jadi kami harus memutuskan lebih awal. Jika tidak, kami akan menyebabkan banyak ketidaknyamanan dari mereka. Saya tahu ini adalah isu yang sangat sulit,” sambung dia.
Sama halnya dengan Hashimoto, Presiden IOC Thomas Back menuturkan bahwa hal tersebut merupakan keputusan yang sulit.
“Kami harus mengambil keputusan yang mungkin membutuhkan pengorbanan dari semua orang,” ujar dia.
Warga Jepang tolak wisatawan asing saat Olimpiade Tokyo
Wartawan AP Sports Stephen Wade mengatakan kepada Al Jazeera dari Tokyo, terdapat jajak pendapat yang menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen warga Jepang tidak ingin penonton dari luar negeri.
“Dampak ekonomi sangat kecil. Ini adalah ekonomi dengan produk domestik bruto (PDB) lima atau enam triliun dolar,” ungkap dia.
Jika diibaratkan, lanjut Wade, Olimpiade adalah kentang-kentang kecil karena hanya berlangsung beberapa minggu sehingga tidak memberi banyak pengaruh.
Meski begitu, Wade tidak menampik bahwa panitia penyelenggara akan terdampak.
“Penjualan tiket adalah sumber pendapatan terbesar ketiga, hampir 800 juta dolar AS. Mereka akan mengalami kehilangan besar dalam pengembalian uang,” tuturnya.
Adapun, beban keuangan dari penjualan tiket yang hilang jatuh pada pihak Jepang. Secara keseluruhan, Jepang secara resmi mengeluarkan 15,4 miliar dolar AS dalam penyelenggaraan Olimpiade.
Beberapa audit pemerintah mengatakan, biaya sebenarnya mungkin dua kali lipat. Semua kecuali 6,7 miliar dolar AS adalah uang publik.
Bulan depan, para panitia diharapkan mengumumkan kapasitas di tempat-tempat yang akan diisi oleh penduduk setempat.
Terkait pelarangan kepada wisatawan asing yang akan menonton Olimpiade, pengumuman tersebut datang hanya beberapa hari sebelum perarakan obor Olimpiade Jepang di Fukushima timur pada Kamis (18/3/2021).