PEKANBARU - Bertempat di Sekretariat DPP HIKATAMA ( Dewan Pengurus Pusat Himpunan Keselamatan Transportasi Masyarakat) di Jalan Siak 2 Pekanbaru, Sealsa (9/2/21), dilaksanakan rapat koordinasi dan konsolidasi pengurus dalam rangka menyampaikan visi dan misi serta program kerja HIKATAMA selama 5 tahun mendatang.
Hadir dalam rapat tersebut DPW Ikatan Wartawan Online (IWO) Riau dan sejumlah undangan yang mewakili beberapa asosiasi pengusaha transportasi sperti Organda, ALFI/ILFA, Askarindo, Aptrindo, dari kumunitas kendaraan bermotor, komunitas pesepeda ( KOSTI), perwakilan Akademisi dan masyarakat penggiat keselamatan transportasi.
HIKATAMA secara resmi dibentuk di Pekanbaru pada tanggal 1 Oktober 2020 lalu, dan pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahirya organisasi masyarakat yang membawa misi keselamatan transportasi. Dalam rapat dipimpin langsung Sekretaris Jenderal DPP HIKATAMA Harmaini Wibowo, MT mewakili Ketua Umum DPP Hikatama Drs.H. Irwan Nasir, yang berhalangan hadir.
Sekjen HIKATAMA Harmaini menyampaikan, rapat hari ini menindaklanjuti arahan yang disampaiakan Ketua Umum untuk segera melakaukan konsolidasi internal sekaligus menyampaikan visi dan misi beserta program kerja.
"Alhamdulillah, rapat hari ini berjalan dengan sukses dan kami telah menyampaikan visi dan misi berikut program kerja 5 tahun mendatang kepada pengurus dan undangan yang hadir sehingga keberadaan HIKATAMA bisa menjadi referensi bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam penyelenggaraan transportasi," tutur Harmaini.
Dalam paparan Harmaini merincikan visi dan misi HIKATAMA, yang menyebutkan bahwa HIKATAMA memiliki visi “Mewujudkan Masyarakat Indonesia maju yang unggul dan berbudaya agar menjadi Pelopor keselamatan transportasi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, sedangkan misinya terbagi kedalam 15 item yang keseluruhannya mendukung terwujudnya visi yang akan dicapai.
Sedangkan misi yang menjadi stressing point dalam paparan ini adalah “Membantu Pemerintah dalam upaya mewujudkan zero accident Jalan dengan target sebasar 80 % ditahun 2035. Sementara itu untuk mengimplementasikan visi dan misi tersebut dijabarkan dalam program kerja yang bersifat jangka pendek, menengah dan panjang.
Isu utama yang dibawa HIKATAMA dalam menjalankan program kerja terbagi dalaam 5 unsur diantaranya Edukasi, Fasilitasi, Advokasi, Promosi dan solsialisasi serta pendanaan keselamatan transportasi.
“Saat ini kita fokus ke isu keselamatan lalu lintas angkutan jalan, dimana pada sektor transportasi darat ini menyumbang angka kecelakaan yang cukup tinggi dan hal ini senada dengan program keselamatan Jalan Indonesia yang sudah ada dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan ( RUNK). Jadi kita coba melakukan perubahan dalam konsep penangananya", ujar Harmaini yang merupakan almumni Pasca Sarjana Fakultas Teknik Sipil Undip.
Pada kesempatan yang sama juga ditanyakan mengenai peran HIKATAMA dalam mendukung Program ZERO ODOL 2023 yang dicangakan oleh Pemerintah melalui Ditjend Perhubungan Darat harmaini menjelaskan bahwa sebagai mitra Pemerintah sudah sewajarnya kita memberikan dukungan terhadap program kerja Pemerintah, apa lagi kalau tujuannya untuk kepentingan masyarakat secara umum.
“kami sangat mendukung laangkah Pemerintah tersebut untuk kepentingan masyarakat luas, namaun dalam pelaksanaanya sudah barang tentu harus dilakukan secara terukur dan terencana serta disertai dengan solusi agar pihak-pihak yang terdampak juga tidak merasa keberatan. Selain itu juga dibutuhkan kerja sama semua pihak bukan hanya kerja Kementerian Perhubungan namun semua yang berkepentingan dilibatkan termasuk masyarakat, kami tentunya menghimbau kepada pelaku usaha bidang akutan barang untuk bersama-sama kita memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah, melaui peraturan perundangan yang berlaku hal ini tentunya untuk kepentingan bersama”, Tutup Harmaini.
Sementara itu Sugito, S,Sos,.MM yang mewakili dari Akademisi menyampaikan dukungannya terhadap Visi dan misi serta Program Kerja Hikatama. Ia menilai hal tersebut sangat ada relevansinya terhadap persoalan transportasi saat ini terutama masalah isu keselamatan transportasi jalan, sehingga kehadiran HIKATAMA ini menjadi alternative baru dalam menangani persoalan transportasi.
“Disini kita duduk bersama memikirkan Indonesia, jadi sungguh besar cita-cita HIKATAMA ini dan harus bersama-sama kita memperjuangkan dengan cara memulai sesuatu yang baru dan terus berbuat”, tutup Sugito yang berprofesi sebagai dosen dibeberapa Perguruan Tinggi di Provinsi Riau ini. (Rilis)