Bursa saham New York (NYSE) tengah memproses penghapusan (delisting) tiga perusahaan China dari papan bursa. Hal itu dilakukan sesuai instruksi pemerintahan Donald Trump terkait pembatasan perusahaan yang diidentifikasi terafiliasi dengan militer China.
Dilansir dari AFP, Sabtu (2/1), ketiga perusahaan China yang dimaksud adalah China Mobile Communications, China Telecommunications Corp dan China Unicom (Hong Kong) Limited.
Dalam keterangan yang dirilis Jumat kemarin, NYSE menyatakan perdagangan saham ketiga emiten China itu akan berakhir pekan depan.
Pada November lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif berisi larangan perusahaan AS berinvestasi, termasuk membeli saham, di perusahaan China yang dianggap memasok atau mendukung kepentingan militer dan keamanan Negeri Tirai Bambu.
Perintah eksekutif itu memasukkan daftar 31 perusahaan yang dituding digunakan China untuk "meningkatkan eksploitasi" modal investasi AS buat mendanai militer dan intelijen, termasuk pengembangan dan peluncuran senjata pemusnah masal.
Kebijakan ini membuat hubungan dua perekonomian terbesar dunia itu bertambah panas.
Selama ini, Trump melihat China sebagai ancaman terbesar AS dan demokrasi global. Tak hanya memantik perang dagang, Trump juga vokal menyalahkan China atas pandemi virus corona.
Sebelumnya, puluhan perusahaan China juga sudah dihapus dari indeks yang disusun MSCI Inc., Indeks Global S&P Dow Jones, dan Nasdaq.